Selasa, 28 Agustus 2018

Misi kemanusiaan relawan gerakan pramuka


Relawan Pramuka melakukan bhakti sosial ke Somalia dan Kenya, Senyum tersimpul di wajah anak-anak pengungsi Somalia saat bertemu relawan Pramuka Indonesia , Kak Eko Sulistio. Kak Eko saat ini berada di Somalia dalam rangka program kemanusiaan untuk mendistribusikan hewan kurban dan bahan makanan kepada pengungsi Somalia dan Kenya. Sebelumnya, selama dua minggu Kak Eko mendistribusikan bantuan kepada korban gempa di Lombok, NTB.

“Alhamdulillah bantuan dari rakyat Indonesia datang. Asyik. Terima kasih banyak rakyat Indonesia, terima kasih Pramuka Indonesia,” ujar Kak Eko Sulistio menirukan ucapan Aisyah, anak kecil pengungsi Somalia.

Dikarenakan Konflik yang berkepanjangan di Somalia sehingga menyebabkan  anak-anak ikut menjadi pengungsi dari tanah kelahirannya. Saat anak-anak lain di negara-negara lainnya menikmati bermain dan belajar  di bangku sekolah, mereka anak anak Somalia itu bersama ratusan ribu rakyat Somalia harus hidup bertahun-tahun di kamp-kamp pengungsian.

Seluruh pengungsi di sini, Selain Aisyah, anak-anak kecil lainnya dan warga Somalia yang berada di kamp pengungsian menyambut gembira bantuan yang dibawa oleh Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka urusan Abdimasgana, Kak Eko Sulistio. Bantuan itu berasal dari masyarakat dan lembaga kemanusiaan di Indonesia yang menjadi relawan pramuka.




Relawan pramuka berada di Somalia dari tanggal 18 Agustus 2018 sampai 29 Agustus 2018. Sebanyak 200 ekor kambing dan 30 ekor sapi disembelih, dan selanjutnya dagingnya dibagikan ke kamp-kamp pengungsian di Mogadishu Somalia, seperti Kamp Garasbalay, Kamp Refugee, dan Kamp Eldere Denile. Selain daging kurban, Kak Eko Sulistio juga membagikan 500 paket bahan makanan, 1000 bungkus biskuit dan 1000 batang coklat.

Dalam distribusi bantuan tersebut, Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka urusan Abdimasgana ini dibantu penuh pihak KBRI Nairobi, Kenya. Saat di Somalia, relawan pramuka dibantu mitra lokal Zamzam Foundation.

Dalam mendistribusikan bantuan, Relawan pramuka  mengaku sempat terkendala masalah keamanan yang belum stabil. Situasi keamanan ini cukup menyulitkannya. Terlebih, penduduk sipil di Somalia masih bebas memegang senjata.

Suhu panas yang sangat ekstrem cukup menyulitkannya dalam pergerakan untuk mendistribusikan bantuan. Bahkan, suhunya mencapai 40 derajat celsius lebih.

“Sulitnya kondisi pengungsian di Somalia menyebabkan sulitnya para pengungsi untuk antre dalam pendistribusian bantuan. Takut tidak kebagian sehingga berpotensi menimbulkan kericuhan,” terang Kak Eko saat dihubungi, Senin (27/8/2018).

Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Adhyaksa Dault mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Andalan Nasional Kwarnas Gerakan Pramuka itu dalam misi kemanusiaan. Ia juga meminta Kak Eko Sulistio senantiasa menjaga kesehatan selama berada di Somalia dan perbatasan Kenya.

“Kak Eko ini semangat volunterismenya luar biasa. Setelah dari perbatasan Yordania untuk distribusikan bantuan kepada pengungsi Palestina dan Suriah, langsung ke Lombok untuk distribusi bantuan dan buat Pos Bantuan Pramuka Peduli selama dua minggu, dan sekarang di Somalia juga untuk misi kemanusiaan. Kerelawanannya ini patut menjadi teladan generasi muda sekarang,” kata Kak Adhyaksa.

Sebelumnya, sekitar dua minggu, Kak Eko berada di Lombok, NTB. Di sana, ia memberikan 50 lebih solar cell dan sejumlah bantuan lainnya seperti terpal, tenda, dan bahan-bahan makanan. Berbagai bantuan itu diperoleh dari swadaya masyarakat yang disampaikan melalui dirinya.

“Kita sudah menyalurkan ribuan paket, berton-ton bahan makanan, terus beratus-ratus tenda, berpuluh-puluh solar cell (listrik tenaga matahari) karena banyak listrik yang tertutup. Kita juga memiliki mobil rescue yang mobile untuk membantu (mendistribusikan) itu semua,” ujars Kak Eko Sulistio.

Gerakan Pramuka melalui pra relawan pramuka  sejak awal sudah terlibat dalam penanganan bencana Lombok tersebut. Sekretaris Kwartir Daerah (Kwarda) Gerakan Pramuka NTB, Usman TS mengatakan, bantuan untuk bencana gempa di Lombok tidak hanya datang dari Gerakan Pramuka di NTB, tapi juga dari berbagai daerah. Pramuka secara sukarela ikut gotong-royong menyumbangkan tenaga, pikiran, dan materi untuk korban bencana Lombok.

“Ini adalah duka bersama bukan hanya masyarakat Lombok, tapi juga seluruh masyarakat Indonesia ikut merasakannya. Karena itu Gerakan Pramuka dari berbagai daerah juga ikut andil dalam membantu penanganan bencana ini,” kata Kak Usman
sumber
Baca selengkapnya

Selasa, 17 April 2018

KEMAH BELA NEGARA 2018

KEMAH BELA NEGARA 2018

kemah bela negara



Kemah bela negara tingkat nasional I akan segera diadakan , pesertanya adalah Pramuka Penegak dan Pandega adalah tingkatan yang ada dalam jenjang organisasi kepramukaan, yang sangat berperan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Anggota organisasi kepramukaan memang telah menjadi unsur penting bagi masyarakat dan telah ikut serta berperan aktif dalam mengisi kemerdekaan serta membangun karakter kebangsaan yang kuat kepada generasi muda di Republik ini.

Kemah bela negara Pramuka Penegak dan Pandega Kurang lebih sekitar 1.500 anggota Pramuka dari seluruh Indonesia, akan bertemu dalam pergelaran besar, yakni Kemah Bela Negara Tingkat Nasional. Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka selaku penyelenggara, rencananya akan memilih wilayah perbatasan yang berhadapan dengan Kota Tawau, Malaysia. Tepatnya, di Bumi Perkemahan Bambangan Pulau Sebatik, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara. Kegiatan ini akan berlansung dari tanggal 2 hingga 7 Mei 2018.
1.500 peserta tersebut terdiri dari 600 Pramuka regional I dan regional II, 320 Pramuka se-Kalimantan Utara, 250 Pramuka Kwartir Cabang Nunukan, 120 penyelenggara, panitia pelaksana dan sangga kerja, 55 tim pendukung kontingen, dan 155 masyarakat pendukung. Artinya Anda sebagai Penegak dan Pandega harus mempersiapkan diri untuk mengikuti kegiatan ini.
Adapun Tema yang akan dibawa dalam kegiatan Kemah Bela Negara ini adalah “Pramuka Perekat NKRI”. Tema yang syarat dengan sentuhan isu-isu perbatasan. Karena memang, nantinya peserta diminta untuk terjun lansung ke masyarakat di empat desa yang berbeda yang telah terbagi untuk masing-masing kelompoknya. Di lapangan Mereka akan membaur dan tinggal bersama masyarakat selama kurang lebih tiga hari.

Dalam kemah bela negara ini, Setiap kelompok Pramuka Penegak dan Pandega akan mendiskusikan permasalahan yang sedang dialami oleh masyarakat setempat, lalu kemudian secara bersama memikirkan solusi dan rencana untuk menyelesaikan permasalah tersebut. Tentu, permasalahan yang berhubungan dengan tema, yakni tentang pertahanan Bangsa dan Bela Negara.
Kak Susi Yulianti selaku Wakil Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka Bidang Bina Anggota Dewasa (Binawasa) menyampaikan bahwa :
“Dengan membaur bersama masyarakat mereka akan dilatih untuk mengidentifikasi problem yang dihadapi masyarakat. Khususnya masyarakat perbatasan,”
“Dengan ini diharapkan peserta bisa mempelajari, memahami, mengenal, merasakan dan merefleksikan kegiatan, pola kehidupan dan nilai-nilai budaya masyarakat setempat dengan bimbingan dari pembina Pramuka,”


                                    lomba tingkat v
Selain itu, beliau juga menyampaikan perihal permasalahan yang sering dihadapi oleh masyarakat perbatasan. Misalnya tentang pola kegiatan Ekonomi setempat yang menggunakan mata uang Ringgit Malaysia untuk membeli keperluan sehari –hari, bahkan barang-barang yang mereka gunakan serta makanan yang mereka konsumsi juga berasal dari Negara Tetangga.
Maka, dengan diadakannya kegiatan ini, peserta Kemah Bela Negara yang diikuti Pramuka Penegak dan Pandega ini  diharapkan mampu mengajak masyarakat untuk kembali mengobarkan semangat nasionalisme dan rasa cinta Tanah Air. Berikut juga dengan memberikan solusi dari salah satu permasalahan masyarakat perbatasan tersebut.
Baca selengkapnya

Selasa, 27 Maret 2018

SANDI MORSE yang merubah dunia dengan kode kode sederhana

Sandi Morse yang sangat terkenal di dunia akan kita telusuri , Ternyata tali pramuka murah sudah lama tidak ngup date materi kepramukaan, kali ini tali pramuka murah akan membahas tentang sandi morse atau kode morse yaitu adalah suatu sistem dari represetasi angka , huruf , tanda baca dan atau sinyal dengan mempergunakan kode berupa titik dan garis yang di tata sedemikian rupa sehingga mewakili karakter tertentu mengacu pada alfabet atau sinyal penanda tertentu yang di sepakati para penggunanya untuk seluruh dunia. menurut Tali pramuka pada tahun 1835 Samuel FB Morse dan A. Vail menciptakan kode morse yang kita kenal sekarang.


Tali pramuka murah melakukan pengamatan bahwa kode yang di ciptakan dua orang genius diatas pertama kali digunakan secara luas seiring perkembangan teknologi radio dan telegraph yang berkembang pesat di akhir abad 19. Pada masa awal penggunaannya, kode morse dipakai untuk mengirimkan pesan antara dua tempat yang terpisah jarak yang jauh menggunakan gelombang radio CW (Constant Wave ) atau gelombang tetap. sebelum di temukannya komunikasi radio berbasis suara. Dikarenakan pada awal penggunaan teknologi radio masih menggunakan gelombang rendah yang tak mampu mengirimkan gelombang dalam bentuk suara secara utuh, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana semisal bunyi beeep panjang dan pendek
Dewasa ini sandi morse sudah tidak lagi dijadikan modul komunikasi resmi atau SOP resmi jalur komunikasi Angkatan Laut Internasional sejak 1997 karena sudah di ganti dengan sistem GMDSS yang memanfaatkan Satelit, tidak lagi gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif di gunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat secara Internasional
Kedepannya, tali pramuka murah akan menyajikan artikel lanjutan, sambungan untuk pembahasan sandi morse.


Samuel Morse (1791-1872)
Untuk tokoh perkeretaapian Amerika Serikat, lihat Samuel Morse Fenton.
Samuel Finley Breese Morse (lahir di CharlestownMassachusettsAmerika Serikat27 April 1791 – meninggal di New York CityNew YorkAmerika Serikat2 April 1872 pada umur 80 tahun) adalah seorang penemu asal Amerika Serikat. Morse juga pelukis, namun ia lebih terkenal atas penemuan telegraf listrik. Bersama dengan asistennya Alexander Bain ia menciptakan alfabet khusus untuk digunakan di telegraf, yang disebut kode Morse.
Ia mendapat ilham untuk membuat telegrafi elektrik ketika melihat seorang penumpang di kapal yang ia tumpangi memperagakan elektromagnet. Morse memproduksi telegraf listrik pertama yang berguna pada tahun 1835. Pada tahun 1843 ia memperoleh 30.000 dolar Amerika dari Kongres untuk jalur eksperimen dari Washington, D.C. ke Baltimore dan pada tanggal 24 Mei 1844 ia mengirimkan pesan pertama melalui telegrafi Amerika, dari Washington ke Baltimore, dengan kode Morse: "What hath God wrought", kata-kata dalam pesan itu adalah, "Apakah yang telah Tuhan tulis?"
Morse hidup sampai usia lanjut. Ia sempat menyaksikan saluran telegraf dipasang di seluruh bagian dunia termasuk kabel-kabel bawah laut. Pada ulang tahunnya yang ke delapan puluh. Sebuah patung dirinya diresmikan di Central Park, New York sebagai penghargaan atas jasa-jasanya. Setahun setelah itu ia meninggal.



salam pramuka

ARTIKEL TERKAIT

TALI PRAMUKA

PERMAINAN OUTBOUND

TALI PRAMUKA MURAH

KERAJINAN MAKRAME






Baca selengkapnya